Bahasa Jepang ‘ya’ ternyata punya banyak variasi. Umumnya ‘hai’ merupakan terjemahan untuk ‘ya’, padahal kalian bisa menggunakan variasi kata lain yang juga punya makna sama. Ternyata untuk mendapatkan percakapan yang kasual, ada banyak pilihan untuk menjawab ‘ya’ selain ‘hai’.
Supaya kosakata bahasa Jepang kalian makin banyak, berikut berbagai variasi kata yang bisa kalian pelajari. Karena Jepang punya model bahasa sesuai dengan lawan bicara, ingat untuk memperhatikan penggunaan kata yang kalian gunakan supaya tak menyinggung orang lain ya!
Variasi Bahasa Jepang ‘Ya’ Formal
1. Hai
Secara tekstual, ‘hai’ memang mendapatkan terjemahan ‘ya’ untuk bahasa Indonesianya. Selain itu, kata tersebut juga bisa kalian gunakan untuk menjawab sesuatu dengan jawaban ‘baik’ atau ‘oke’. Kalian juga bisa menggunakannya sebagai kata penegas ketika berbicara kepada orang lain dan tanda bahwa kalian mendengarkannya dengan seksama.
2. Eee
Jika kalian berbicara lewat telepon, kalian bisa mengganti kata ‘hai’ dengan ‘ee’. Meski terkesan kasual, kata tersebut bisa diterima di semua situasi sosial kok, jadi jangan ragu menggunakannya ketika lawan bicara kalian adalah orang dengan tingkat atau status yang lebih tinggi.
3. Sou Desu Ne
‘Sou desu’ punya makna ‘benar’, sedangkan tambahan kata ‘ne’ di bagian belakang berfungsi sebagai imbuhan untuk memberikan kesan yang meyakinkan. Sehingga jika mendapatkan terjemahan tekstual, kata ‘sou desu ne’ artinya ‘benar’ atau ‘benar kan?’
4. Ii Desu Ne
Kata ini tak beda jauh dengan ‘sou desu ne’, bedanya hanya penggantian ‘ii’ di bagian depan, yang artinya ‘terdengar’. Apabila mendapat terjemahan, kata ini punya terjemahan sebagai ‘kedengarannya bagus’ atau ‘saya rasa ini bagus’. Kalian juga bisa menambahkan ‘desu’ untuk membuat kalimat yang digunakan terdengar lebih sopan.
5. Daijoubu Desu
Ingin membuat kalimat terdengar lebih formal dan sopan? Bisa juga menggunakan ‘daijoubu desu’ yang artinya ‘baiklah’ atau ‘tidak apa apa’. Kata ini bisa kalian gunakan jika mendapat pertanyaan dari seseorang terkait keadaan, baik diri, barang atau kondisi tertentu.
Variasi Bahasa Jepang ‘Ya’ Informal
1. Okkee
Anak muda Jepang juga menggunakan bahasa Inggris sebagai serapan dalam percakapan sehari-hari. Begitu pula dengan bahasa Jepang ‘ya’, kebanyakan sudah menggunakan ‘okkee’ sebagai kata ganti ‘hai’. Makna dari kata ini juga serupa dengan kata oke, yakni menyetujui pembicaraan.
2. Mochiron
Cara lainnya untuk menjawab ‘ya’ adalah mengatakan ‘mochiron’, yang artinya ‘tentu saja’ atau ‘pasti’. Kalau kalian menjawab pertanyaan dengan ‘mochiron’, maka kalian sudah yakin dan memberikan penegasan yang kuat atas jawaban pertanyaan yang kalian terima.
3. Un
Serupa dengan ‘hai’ atau ‘ee’, kalian juga bisa menjawab pertanyaan afirmasi dengan ‘un’, yang dalam Bahasa Indonesia serupa dengan ‘iya’ atau ‘benar’. Kata ini juga bisa kalian manfaatkan sebagai penegasan bahwa kalian mendengarkan pembicaraan yang orang lain lakukan.
4. Rajaa
Tak semua masyarakat Jepang bisa berbahasa Inggris, karena inilah bahasa serapan mereka punya dialek ala Jepang yang disebut Engrish. Kata ‘roger’ bernasib sama, ia mendapatkan pelafalan ‘rajaa’ yang artinya ‘ok’ atau ‘siap’. Nuansa dan artinya tak beda jauh kok, gunakan kata tersebut ketika bercakap-cakap dengan teman dan orang yang kalian kenal ya!
Menarik bukan berbagai variasi bahasa Jepang ‘ya’ yang ada dalam daftar ini. Supaya terdengar seperti warga lokal, kalian bisa mengganti jawaban ‘hai’ yang standar dengan jawaban afirmasi lainnya. Dengan begitu, kalian juga bisa lebih mahir berbahasa Jepang.