Review Anime Relife: Kesempatan Hidup Kedua

Review Anime Relife: Kesempatan Hidup Kedua

Relife merupakan anime drama romansa dan slice of lime dengan tema sekolah. Untuk kalian yang butuh tontonan menyegarkan, Relife bisa jadi pilihan tepat karena menawarkan kisah yang apik. Tak hanya mendapat pujian mengenai premisnya, art work dari anime ini juga jempolan.

Jika kalian tertarik menonton Relife tapi masih bimbang, review anime Relife singkat ini akan membantu. Ringkasannya yang pendek akan menjelaskan secara ringkas mengenai sinopsis, kualitas produksi, hingga rating keseluruhan seri.

Review Anime Relife: Sinopsis

review anime relife

Anime Relife mengisahkan seorang main karakter pria bernama Arata Kaizaki. Ia merasa gagal menjalani kehidupannya saat ini karena menganggur dan tak punya pengalaman. Suatu hari, seorang perwakilan suatu perusahaan mendatanginya dan menawarkan sebuah proyek eksperimen.

Wakil perusahaan tersebut adalah Ryo Yokae, yang akan membantu Arata untuk kembali ke kehidupan SMA-nya dulu dengan bantuan sebuah pil. Arata yang sudah berusia 28 tahun, kemudian mengambil tawaran eksperimen tersebut dan kembali ke masa SMA dulu.

Kembali ke masa SMA tentu bukan perkara yang gampang, apalagi saat itu inner Arata sudah berusia hampir kepala 3. Di SMA, ia ingin mengubah sesuatu agar hidupnya mendatang tak menyedihkan seperti yang sudah ia alami.

Konsep yang Biasa, Eksekusi yang Matang

blank

Jika membicarakan konsep dan premis, Relife memang tak menawarkan sesuatu yang baru. Ada banyak anime lintas waktu yang sudah tayang belakangan, dari Kimi no Na Wa, Boku Dake ga Inai Machi, hingga Tokyo Ravengers. Mayoritas punya premis sama, mengubah masa lalu untuk memperbaiki masa depan.

Meski generik, namun Relife tetap menyenangkan untuk kalian tonton. Sebagaimana masa sekolah, ada banyak masalah yang akan kalian temui, dari persahabatan, cinta, hingga adanya pembullyan. Anime ini juga punya fokus tentang kisah cinta Arata semasa SMA dulu.

Mengenai karakterisasi, sepertinya Relife tak beda jauh dengan high school anime pada umumnya. Ada karakter pintar yang pendiam, jago olahraga, ambisius, dan lainnya. Dengan jumlah tayang 13 episode, pengenalan karakter cukup baik dan merata.

Walaupun karakternya terlihat biasa, namun anime ini berhasil membawakannya seca natural. Interaksi antar karakter juga tak terkesan berlebihan, alami sebagaimana anak SMA pada umumnya. Ditambah sang karakter utama merupakan pribadi yang easy going dan gampang bersosialisasi, membuat seri jadi lebih menarik.

Kualitas Gambar, Musik, dan Eksekusi Plot

review anime relife

Review anime Relife tak lengkap tanpa membahas aspek produksi. Secara keseluruhan, anime ini mampu membawakan kualitas gambar yang decent dan stabil. Memang tidak wah sebagaimana anime dari studio mahal, namun tak buruk juga, malahan bisa memberikan nuansa alami dan vibe ala SMA.

Mengenai masalah seiyuu, tak perlu ragu, tiap pengisi suara dapat membuat karakter terlihat hidup. Begitu pula dengan kualitas musik, iringan piano yang ada membuat emosi karakter dan penonton jadi lebih hanyut tiap episodenya.

Terkait eksekusi plot, anime ini menggunakan source manga yang masih ongoing, sehingga ada kesan ending yang mengantung. Ada anggapan bahwa anime ini hanya untuk mempromosikan manganya, namun meski begitu, endingnya cukup fair dan tetap layak untuk kalian tonton.

Ringkasan dan review anime Relife ini semoga membuat kalian lebih mantap untuk menonton animenya. Jika tak puas dengan ending animenya, kalian bisa membaca manga untuk mendapatkan penyelesaian yang lebih tuntas. Seri ini juga mendapatkan adaptasi live aksi yang bisa kalian coba tonton.