Review Koe no Katachi, Penebusan Dosa Pelaku Bully

blank

Film anime Koe no Katachi cukup booming pada pertengahan awal tahun 2017. Kisahnya yang menyedihkan dan penuh haru membuat anime ini sukses besar, baik di pasar Jepang atau pasar global. Kali ini, review Koe no Katachi akan mengisi rubrik Review.

Anime ini mengangkat tema bullying disabilitas yang dilakukan oleh anak – anak. Meski temanya cukup berat, namun anime ini mampu membawakan dirinya dengan baik. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

Sinopsis Koe no Katachi

review koe no katachi

Koe no Katachi atau A Silent Voice mengisahkan Shoko Nishimiya, gadis tuna rungu yang baru pindah ke sekolah baru. Awalnya, teman – temannya bersikap baik pada Shoko, namun lama kelamaan berubah karena perbedaan yang mencolok dan sikap polos anak – anak.

Shoya Ishida, sebagai perwakilan dari teman – temannya, melakukan bullying pada Shoko. Puncaknya, Shoya merusak alat pendengaran milik Shoko dan membuatnya harus pindah sekolah. Ini kemudian membuat Shoya terkena karmanya di masa depan.

Karena terus kepikiran dengan Shoko, akhirnya Shoya mencari tahu dimana keberadaan Shoko dan berniat berbaikan denganya. Shoya juga mempelajari komunikasi khusus tuna rungu untuk berbicara pada Shoko. Dengan perjuangan Shoya, apakah Shoko akan memaafkannya?

Teknis Anime Koe no Katachi

anime review koe no katachi

 

Setelah membahas mengenai sinopsis Koe no Katachi, urusan teknis anime ini juga tak boleh lewat begitu saja. Merupakan adaptasi dari manga berjudul sama, Koe no Katachi karya Yoshitoki Ooima ini mulai mendapatkan penawaran adaptasi ke film anime setelah manganya meledak di pasaran.

Selanjutnya studio Jepang ternama, Kyoto Animation, mulai menggarap film anime ini dengan Yamada Naoko sebagai sutradara. Staf di belakang layar juga sudah berpengalaman, ada Tsuruoka Youta sebagai sutradara suara dan Nishinya Futoshi sebagai desainer karakter.

Tak hanya itu, seiyuu atau pengisi suara anime ini adalah para veteran yang sudah malang melintang dalam industry. Ada Irino Miyuu, Saori Hayami, Kensho Ono, bahkan Toyonaga Toshiyuki dan Aoi Yuuki. Inilah alasan mengapa review anime Koe no Katachi selalu positif pada bagian suara.

Grafis dan Visual Art

blank

Mengenai urusan grafis, tak perlu kalian pertanyakan lagi. Studio kondang Kyoto Animation membawakan film anime Koe no Katachi secara apik. Trademark moe juga tak hilang meskipun membawakan tema yang serius, visualnya tampak tetap cantik dan ringan.

Pemilihan adegan, paced anime, serta posisi shoot yang pas membuat penonton bisa menikmati momen haru antara Shoko dan Shoya. Warna – warna pastel yang digunakan, khas studio ini, membuat cerita jadi lebih soft namun tetap dramatis.

Banyak penggemar manga yang memberikan pujian untuk adaptasi ini. Pasalnya karakterisasi karakter terlhat jauh lebih baik. Kombinasi antara BGM apik dengan visual khas Kyoto Animation membuat anime ini memiliki kualitas tinggi.

Overall dan Moral Story

blank

Secara keseluruhan, anime ini layak untuk menjadi tontonan kalian. Walaupun plotnya cukup gelap, namun pembawaannya santai dan bisa penonton awam pahami; baik yang hanya suka anime atau memang mendalami tema – tema bullying.

Pesan moral yang ingin penulis sampaikan secara jelas terlihat dalam film. Bagaimana bullying mempengaruhi pribadi orang lain, bagaimana cara memperlakukan teman disabilitas dengan baik, serta pemahaman bahwa semua teman adalah individu yang berharga.

Dengan review Koe no Katachi ini, apa kalian tertarik menonton animenya? Jika butuh tontonan segar anti mainstream di akhir pekan, A Silent Voices bisa jadi pilihan yang tepat. Tak hanya keindahan visual dan plot anime saja yang ditawarkan, namun juga moral story yang mengharukan.