Jangan Percaya 5 Mitos Belajar Bahasa Jepang Ini Ya!

Jangan Percaya 5 Mitos Belajar Bahasa Jepang Ini Ya!

Belajar bahasa Jepang sebenarnya tak sulit buat dilakukan. Asalkan semangat, konsisten dan tekun, kalian bisa menguasainya dalam waktu singkat. Sayangnya karena mitos berikut ini, ada banyak orang yang akhirnya malas belajar.

Supaya kalian tak putus asa di tengah jalan ketika mempelajari bahasa Jepang, jangan percaya dengan mitos-mitos ini ya. Tiap orang punya pace yang berbeda untuk belajar, jadi jangan merasa sedih kalau perkembangan Bahasa Jepang mu tak sebaik kawan-kawan lain.

Mitos Ketika Belajar Bahasa Jepang

1. Butuh Sesi Kelas Khusus

belajar bahasa jepang

Belajar bahasa langsung dari native speaker memang baik, tapi bukan berarti kamu tak akan menguasainya tanpa native. Kalau kalian punya teman yang kerja atau magang di Jepang, coba minta bantuan mereka.

Dengan tinggal di Jepang, setidaknya mereka tahu bagaimana susunan kata yang benar dan penggunaan kalimat. Kalian tak harus hadir dalam sesi kelas khusus dengan native speaker sebagai pembicara. Tapi kalau ternyata cara belajar ini baik bagi kalian, tak masalah untuk mencobanya.

2. Tak Perlu Belajar Hiragana atau Katakana

Kalian tak akan bisa belajar bahasa Jepang tanpa mempelajari hiragana dan katakana sebagai sistem tulisan. Ada anggapan, asal melakukan pelafalan dengan tepat dan bisa menyusun kalimat yang baik, belajar tulisan Jepang bisa nanti-nanti.

Padahal dengan menundanya, kalian akan makin lama belajar bahasa Jepang. Mempelajari bagaimana pelafalan dan penulisannya sekaligus akan membantu kalian punya kosa kata yang kaya. Kalian pun bisa berbicara dan menulis dalam bahasa Jepang dengan lebih percaya diri.

3. Belajar Kanji Itu Sulit

blank

Mitos yang paling melekat dalam belajar bahasa Jepang adalah sulitnya belajar menghafalkan kanji. Memang benar, kalau dilihat secara sepintas belajar kanji memang menyulitkan. Apalagi jika belum paham bagaimana penggunaan dan penulisanya.

Tapi kalau kalian bertanya pada mereka yang sudah mahir berbahasa Jepang, mereka akan menjawab kalau belajar kanji tak sesulit seperti bayangan. Memang, kalian akan menghafalkan bentuk kanji untuk tahu makna dan cara penulisannya, namun kuncinya hanya mengingat saja kok.

Supaya lebih mudah dalam belajar kanji, kalian bisa membuat kartu pengingat. Dalam kartu-kartu tersebut, kalian bisa menuliskan kanji yang sekiranya sulit buat dihafalkan. Agar makin banyak hafal kanji, jangan lupa untuk terus menambah isi dari kartu tersebut ya.

4. Tidak Bisa Belajar dari Anime atau Manga

Mitos lain yang akan sering kalian temukan ketika sedang belajar bahasa ini adalah: kalian tak akan bisa mempelajari bahasa Jepang hanya modal manga dan anime saja. Padahal ini salah, banyak orang yang menguasai bahasa Jepang, walau dalam porsi yang kecil, karena mereka banyak membaca manga atau menonton anime

Kalau ada orang yang tak mampu menguasai bahasa Jepang dengan cara ini, bisa jadi karena ia punya cara belajar yang berbeda. Alih-alih dengan membaca, melihat atau mendengarkan, mereka lebih cocok belajar dengan sistem interaksi, sebagaimana belajar dalam kelas.

5. Harus Menggunakan Bahasa Jepang Disamping Bahasa Asing

belajar bahasa jepang

Bahasa Jepang menyerap bahasa Inggris dalam percakapan kasualnya. Ini merupakan kultur Jepang yang tak lepas dari perkembangan bahasa. Kalian tak harus selalu menggunakan bahasa Jepang kok ketika menemui bahasa serapan asing.

Misalnya untuk pintu, kalian bisa menggunakan ‘doa’ alih-alih ‘to’. ‘Doa’ merupakan serapan dari kata bahasa Inggris ‘door’ yang terserap dalam bahasa Jepang. Tidak salah menggunakan kata serapan, malahan ini akan mempermudah proses belajar.

Itulah 5 mitos belajar bahasa Jepang yang harus kalian tahu. Sekarang kalian tak perlu bingung lagi ketika belajar, cukup lakukan saja apa yang menurut kalian paling nyaman dan efektif.