Dasar Grammar dalam Bahasa Jepang

Dasar Grammar dalam Bahasa Jepang

Grammar dalam bahasa Jepang tentu berbeda dengan bahasa lainnya. Maka tak heran kalian yang ingin belajar bahasa Jepang harus paham betul mengenai grammar dan tata bahasa. Walaupun banyak masyarakat Jepang yan tak sempurna struktur katanya, namun belajar grammar tak akan membuat kalian rugi.

Seperti yang kalian ketahui, hanya sedikit orang Jepang yang menguasai bahasa Inggris. Bahkan mayoritas tak bisa menggunakan bahasa internasional tersebut karena pemahaman dan dialek yang berbeda. Karena alasan inilah, kalian yang ingin bertandang ke Jepang, sebaiknya tahu tata bahasa Jepang umum.

Penjelasan Grammar dalam Bahasa Jepang

Grammar dalam bahasa Jepang

1. Kata Benda

Klasifikasi pertama untuk pembagian kata dalam bahasa Jepang adalah kata benda. Sesuai dengan namanya, kata ini akan kalian gunakan untuk menunjuk benda yang umumnya memiliki bentuk dan terlihat secara fisik. Untuk bahasa Jepang, kalian bisa menggunakan kata benda untuk subjek dan objek.

Jika kalian menggunakan kata benda, di bagian akhir bisa tambahkan ‘desu’. Kalian juga bisa menggunakan ‘kore’ sebagai kata ganti ini dan ‘sore’ untuk kata ganti itu. Apabila ingin menunjuk benda yang jauh, bisa gunakan ‘are’ ya!

2. Kata Benda Lisan

Selain kata benda, bahasa Jepang juga memiliki kata benda lisan. Jika kalian samakan dengan grammar bahasa Inggris, kata benda lisan merupakan gerunds atau kata benda yang bisa dihasilkan dengan menambahkan akhiran –ing setelah kata tersebut, misalnya jumping atau studying.

Untuk membedakan kata benda dengan kata benda lisan, perhatikan susunan kalimatnya. Umumnya untuk kata benda lisan, ada tambahan ‘suru’ pada kalimat tersebut. Dengan kunci tersebut, kalian bisa menggunakan kata benda lisan yang benar.

3. Verbs

Grammar dalam bahasa Jepang selanjutnya adalah verbs atau kata kerja. Biasanya kata kerja menggunakan tambahan ‘masu’ sebagai pelengkapnya. Kalau kalian mempelajari bahasa Jepang lebih dalam, kalian akan melihat bahwa kata kerja terbagi dalam tiga bagian.

Bagian pertama adalah kata kerja kelompok dengan 9 jenis akhiran, kemudian ada bagian kedua adalah kata kerja denan 2 jenis bunyi akhiran. Terakhir adalah bagian ketiga yang mau tak mau harus kalian hafalkan untuk membedakannya dengan yang lain.

4. Adjectives atau Kata Sifat

Berikutnya adalah kata sifaf atau lebih terkenal dengan istilah adjectives. Dalam bahasa Jepang, ada dua jenis kata sifat, yakni ‘i’ dan ‘na’. Kedua jenis sifat tersebut merupakan pelengkap dan biasanya akan tercantum dalam kata sifat di struktur kalimat.

Untuk mengubahnya menjadi bentuk negative, kalian hanya perlu menambahkan kata ‘janai’ atau ‘dewanai’. Selain bisa kalian ubah ke dalam bentuk negative, kata sifat juga bisa kalian ubah ke dalam bentuk lampau, sehingga lebih fleksibel ketika digunakan dalam kalimat.

5. Adverb

Klasifikasi kata dalam grammar bahasa Jepang yang terakhir adalah adverb atau kata keterangan. Dalam bahasa Jepang, kata keterangan disebut sebagai fukushi dan bisa kalian gunakan untuk mendekorasi kata kerja, kata sifat dan kata keterangan itu sendiri.

Misalnya kalian ingin mengungkapkan udara musim panas yang menyengat, kalian bisa menggunakan ‘udaranya panas’ atau ‘sangat panas ya!’. Dengan menggunakan kata keterangan, variasi kalimat dan struktur bahasa yang kalian pakai akan lebih jelas.

Belajar grammar dalam bahasa Jepang memang membutuhkan waktu yang lama. Namun dengan keuletan dan kerja keras yang kalian miliki, kalian tetap bisa menguasainya dalam waktu singkat. Kalian bebas belajar secara otodidak atau formal untuk mendapatkan pemahaman yang sempurna.