Cari kerja di Jepang ternyata punya istilah lho, namanya shuushoku. Shuushoku biasanya dilakukan oleh siswa maupun mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan. Pekerjaan yang mereka pilih biasanya disesuaikan dengan tingkat pendidikan yang mereka miliki.
Shuushoku juga punya makna sebagai katsudo, yang artinya beraktifitas. Masyarakat Jepang juga menyebut shuushoku sebagai shuukatsu, makna dan artinya masih sama. Untuk mengakomodasi warga Jepang atau warga asing yang ingin mencari pekerjaan, institusi pendidikan biasanya membuka bimbingan karir dan konseling.
Bagaimana Shuushoku di Jepang?
Di Jepang, mahasiswa atau siswa yang hendak lulus akan mendapatkan tes minat dan bakat. Dengan cara ini, mereka bisa lebih mudah dalam menemukan pekerjaan. Biasanya hanya butuh 2 minggu untuk mencari pekerjaan, walaupun hal ini berbeda tergantung kasusnya.
Aktifitas shuushoku bisa lebih mudah jika mahasiswa atau siswa yang hendak melakukannya sudah tahu potensi dan minat diri. Sebagaimana di negara lain, mencari pekerjaan bukan perkara yang mudah, jadi harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi tiap tahun ada banyak lulusan sekolah yang mencari kerja.
Waktu Terbaik Melakukan Shuushoku
Cari kerja di Jepang dengan shuushoku juga punya waktu terbaik. Kalian yang lulus dari institusi pendidikan tingkat menengah bisa memilih posisi freelance, sebab persyaratannya tak begitu berat. Kalian bisa mulai melakukan shuushoku setelah pengumuman kelulusan selesai.
Berbeda untuk mahasiswa, mencari pekerjaan dan melakukan shuushoku sebaiknya dilakukan sebelum lulus, tepatnya di tingkah akhir. Di waktu tersebut, biasanya mata kuliah yang didapatkan tak terlalu padat, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan.
Saat ini sudah banyak perusaahan yang memberikan penawaran untuk mahasiswa tingkat akhir, sehingga setelah lulus mereka bisa langsung bekerja. Namun tetap harus diperhatikan syarat dan aturan yang berlaku, sehingga teknis bekerja tetap sesuai ketentuan pemerintah.
Umumnya cari kerja di Jepang dengan shuushoku dilakukan di bulan April. Meski begitu proses perekrutan dan pengumuman akhir bisa sampai bulan Juni hingga November. Ingat untuk mempersiapkan diri dengan baik agar kalian mudah menemukan pekerjaan.
Jenis Pekerjaan Shuushoku yang Bisa Kalian Pilih
Ada berbagai masalah ketika mencari kerja, misalnya pelamar yang tak kunjung mendapat pekerjaan atau tak menyukai pekerjaan yang sudah mereka dapatkan. Karena alasan inilah institusi pendidikan gencar melakukan layanan konseling dan bimbingan karir.
Berikut ini adalah pilihan jenis pekerjaan yang umumnya akan kalian temukan ketika cari kerja di Jepang atau shuushoku, diantaranya adalah:
1. Shousha
Pekerjaan ini berkaitan dengan bidang perdagangan, cocok untuk mahasiswa yang belajar di jurusan bisnis maupun ekonomi. Walau punya sifat yang khusus, namun mahasiswa dari jurusan lain tetap bisa mendaftar pekerjaan ini, asalkan kemampuannya mumpuni.
2. Masukomi
Berikutnya ada masukomi, pekerjaan yang berkaitan dengan media yang ada di Jepang. Mereka yang tertarik di bidang jurnalisitik maupun teknologi multimedia bisa mendaftar ke jenis pekerjaan masukomi. Teknologi di Jepang yang lebih maju membuat anak muda bisa mengeksplor pekerjaan ini dengan baik.
3. Koumuin
Sebagaimana Indonesia, pelayanan masyarakat di Jepang juga punya berbagai devisi dan lembaga. Pelayanan masyarakat di Jepang disebut dengan koumuin, sektor-sektornya juga rinci dan terbuka untuk semua jurusan. Karena syaratnya yang lebih terbuka, koumuin banyak diminati oleh mahasiswa Jepang.
4. Saabisugyo
Pilihan shuushoku lain yang juga populer adalah saabisugyo, yakni pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan. Serupa dengan koumuin, hampir semua jurusan bisa mendaftar dan mengikuti seleksi saabisugyo. Pilihan yang paling populer adalah menjadi pegawai di lembaga pelayanan masyarakat.
5. Kinyuugyou
Cari kerja di Jepang yang terakhir di shuushoku adalah kinyuugyo, yang pekerjaannya berkaitan dengan bidang ekonomi dan bisnis. Kalian yang belajar di jurusan ekonomi direkomendasikan untuk mengambil pekerjaan ini. Karena persyaratannya cukup ketat, kalian bisa berkonsultasi dengan pusat bimbingan di kampus.
Perkembangan Shuushokyu di Jepang
Tiap tahun, para pencari kerja di Jepang terus meningkat. Ini karena jumlah kelulusan yang tinggi dan banyaknya regenerasi tiap tahunnya. Karena alasan inilah pemerintah Jepang terus menyediakan lapangan pekerjaan tiap tahun dengan jumlah yang besar.
Walaupun jumlah pendaftar tinggi dan lowongan pekerjaan terus ada tiap tahunnya, namun rasio lowongan pekerjaan terus menurun. Menurunnya ketersediaan lowongan pekerjaan membuat jumlah pengangguran meningkat.
Kondisi ini makin parah dengan adanya pandemi yang berlangsung di tahun 2020. Selain penyerapan kerja yang minim, PHK dilakukan besar-besaran di berbagai industry, membuat perekonomian Jepang tidak stabil. Namun hal ini sudah membaik belakangan karena jumlah penderita pandemi yang terus menurun di Jepang.
Karena itu, cari kerja di Jepang dengan shuushoku menjadi tantangan tersendiri. Jika ingin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, tentunya keterampilan, kemampuan dan minat harus berjalan beriringan. Pasalnya tiap tahun persaingannya makin ketat dengan serangkaian tes yang tak semudah dulu.