Budaya Jepang menyeruput mie memang terdengar aneh, apalagi untuk mereka yang berasal dari Barat, sebab makan dengan suara menyeruput dianggap tak sopan. Namun harus kalian ingat, tiap tempat punya kebiasaan dan adatnya sendiri, terutama soal cara bersantap.
Meski terlihat sepele, makan mie dengan menyeruput ternyata punya makna yang mendalam. Untuk tahu bagaimana cerita dibalik budaya tersebut dan bagaimana budaya menyeruput mie berkembang, berikut penjelasannya.
Tradisi Menyeruput Mie
Ternyata menyeruput mie punya cerita asal usulnya. Menurut warga Jepang, ada kepercayaan kalau menyeruput mie akan memaksimalkan aroma dari kuah dan hidangan tersebut, serupa dengan wine tasting. Bagi orang Jepang, menikmati aroma mie atau soba paling enak menggunakan mulut, bukan hidung.
Mie yang dingin tak akan mengeluarkan aroma yang merangsang nafsu makan. Karena itulah mie terhidang ketika masih panas. Dulunya cara memasak mie tidak menggunakan alat yang modern, melainkan mengukusnya dengan wadah bambu, sehingga tercium aroma yang khas.
Selain alasan tersebut, ada keterkaitan antara budaya menyeruput mie dengan populernya mie soba 400 tahun lalu di Jepang. Ketika itu soba sangat populer dan banyak orang menikmatinya di pinggir jalan. Alasan ini juga menjadi penyebab mengapa tata krama makan tak begitu diperhatikan saat itu.
Karena kemunculan soba, masyarakat Jepang pun mulai mengeluarkan suara ketika makan mie. Kebiasaan kemudian berlanjut seiring waktu, apalagi dengan hidangan yang makin beragam, seperti ramen dan udon. Kebiasaan menyeruput dengan suara keras yang awalnya hanya untuk mie, juga dilakukan untuk dua makanan tersebut.
Peralatan Makan yang Belum Masuk ke Jepang
Sejak dulu masyarakat Jepang menggunakan sumpit untuk makan. Maka tak heran penggunaan sumpit juga turut memicu penyebaran budaya menyeruput ini. Ketika seseorang menyeruput, maka ia bisa mencegah rasa terbakar di lidah ketika mie masih panas.
Ini karena udara akan masuk melalui mulut, yang secara perlahan akan membuat suhu mie menurun. Perlu kalian ingat, 400 tahun lalu kemungkinan tak ada sendok di Jepang, sehingga memakan makanan berkuah tetap menggunakan sumpit.
Setelah budaya Barat masuk ke Jepang, penggunaan sendok dan garpu menjadi hal yang lazim. Kalian pun akan mendapatkan sendok, sumpit maupun garpu ketika menikmati mie ramen, udon maupun soba saat ini.
Apakah ada Aturan Menyereput Mie?
Menyeruput mie bertujuan untuk memudahkan seseorang makan, jadi kalian tak perlu khawatir takut salah ketika melakukannya. Selain itu tak ada aturan bagaimana cara menyeruput mie, sebab dengan menyeruput mie berarti kalian menikmati makanan yang tersebut.
Namun belakangan ini banyak orang yang mulai tak nyaman ketika seseorang menyeruput dengan suara keras, terutama anak muda yang sudah terpapar budaya Barat. Menurut mereka makan dengan menyeruput, apalagi dengan suara keras, bisa menganggu orang lain.
Selain itu, sudah banyak orang yang menggunakan sendok atau garpu untuk makan mie, sehingga tak perlu menyeruput menggunakan sumpit. Paparan budaya luar negeri inilah yang juga membuat masyarakat Jepang mulai memahamie table manner.
Kini untuk berkompromi masalah mau menyeruput mie atau tidak ketika bersantap, pertimbangkan lebih dulu dimana kalian akan makan. Biasanya orang akan makan dengan suara menyeruput ketika bersantap di kedai tradisional Jepang. Pastikan kalian tak melakukannya ketika sedang makan di restoran Barat atau kafe.
Budaya Jepang menyeruput mie memang akan terlihat unik, apalagi jika kalian membandingkannya dengan budaya lain. Namun budaya tersebut ternyata ada tujuan dan makna yang mendalam, sehingga ia tetap bertahan hingga sekarang.