Bahasa Jepang untuk Sehari-Hari: Kalimat Larangan

Bahasa Jepang untuk Sehari-Hari: Kalimat Larangan

Bahasa Jepang untuk sehari-hari ada banyak ragamnya, salah satunya adalah kalimat larangan. Serupa dengan bahasa Indonesia, di bahasa Jepang kalian juga bisa menemukan kalimat larangan. Lalu bagaimana cara menggunakan kalimat larangan dalam bahasa Jepang? Apakah serupa dengan bahasa Indonesia?

Dalam bahasa Jepang ada dua kalimat larangan, yakni formal dan informal. Kalimat larangan formal digunakan untuk orang tua dengan tujuan mengingatkan, sedangkan non formal untuk anak muda dan teman seumuran.

Pemakaian Kalimat Larangan dalam Keseharian

Kalimat larangan dalam bahasa Jepang untuk sehari-hari punya banyak kegunaan. Beberapa kalimat larangan juga berlaku sebagai kalimat perintah, diantara yang sering digunakan adalah:

1. Perintah

Dalam bahasa Jepang, kalimat perintah biasanya lebih keras dan kasar. Sifatnya juga memaksa dan hanya bisa digunakan dalam lingkup yang terbatas. Biasanya kalimat ini digunakan oleh orang yang berkuasa kepada orang yang posisinya berada di bawahnya.

2. Situasi Darurat

Kalimat larangan juga bisa digunakan ketika kondisi sedang darurat. Kalimat yang digunakan dalam situasi ini umumnya tak begitu detail, sebab diberikan dalam keadaan tergesa-gesa. Kalian bisa menjumpai jenis kalimat ini ketika terjadi situasi genting seperti gempa bumi atau kebakaran.

3. Bahasa Lelaki

Bahasa Jepang untuk sehari-hari juga ada yang khusus untuk laki-laki. Tapi ingat, bahasa lelaki hanya bisa digunakan untuk mereka yang sudah akrab dan tak perlu bersikap sopan. Jika ingin membuat kalimatnya jadi lebih sopan, gunakan tambahan akhiran ‘yo’ dalam kalimatnya.

4. Pengobar Semangat

Ada pula kalimat larangan yang fungsinya memang untuk memberikan semangat. Kalau kalian melihat pertandingan olahraga, lomba atau situasi yang genting ketika perang, kalian akan sering mendengar teriakan pengobar semangat agar tak menyerah.

Susunan Kalimat Larangan dalam Bahasa Jepang

Bahasa Jepang untuk sehari-hari

Pemakaian kalimat larangan dalam bahasa Jepang untuk sehari-hari tentu harus sesuai dengan aturan. Salah-salah, kalian akan dianggap tidak sopan karena menggunakan kata yang kasar atau tak semestinya. Jika ingin menggunakan kalimat larangan, berikut susunan kata yang bisa kalian gunakan.

1. Tambahan Na di Akhir Kalimat

Kata larangan yang menggunakan susunan kata ini punya makna yang kuat. Pemakaiannya tak sulit, kalian hanya perlu menambahkan partikel ‘na’ di akhir kata kerja. Misalnya larangan untuk makan, dari kata ‘taberu’ bisa kalian tambahkan ‘na’, yang akhirnya menjadi kata ‘taberu-na’ atau jangan makan.

2. Tambahan Nai de atau Nai de Kudasai

Dibandingkan dengan susunan kalimat sebelumnya, kata larangan jenis kedua jauh lebih sopan digunakan dalam bahasa Jepang untuk sehari-hari. Pola kalimatnya tak beda jauh, kalian hanya perlu menambahkan ‘nai de’ atau ‘nai de kudasai’. Contohnya bisa kalian lihat dalam kalimat ‘shinpai shinai de’ yang artinya jangan khawatir.

Kalimat Larangan dalam Bahasa Jepang untuk Sehari-Hari

1. Baka Iuna!

Kata larangan ini cukup kasar dan tak boleh kalian gunakan sembarangan. ‘Baka iuna!’ artinya adalah jangan bicara sembarangan. Kalimat ini menggunakan tambahan akhiran ‘na’ di akhir. Usahakan untuk tak menggunakan kalimat ini jika tidak pada teman dekat ya.

2. Koko de Shashin wo Toranai de Kudasai

Biasanya kalian akan menemukan kalimat ini ketika berkunjung ke tempat wisata. ‘Koko de shashin wo toranai de kudasai’ artinya adalah ‘mohon untuk tak mengambil foto disini’. Jika ada tanda dan kalimat larangan tersebut, sebaiknya urungkan niat untuk membambil gambar ya.

Masih banyak contoh kalimat larangan dalam bahasa Jepang untuk sehari-hari. Kalian bisa mulai belajar dari sekarang untuk menambah kosakata dan membuat percakapan kalian semakin lancar.