Wawancara Kerja di Jepang: Etika, Aturan dan Tips

Wawancara Kerja di Jepang: Etika, Aturan dan Tips

Wawancara kerja di Jepang tentu berbeda dengan wawancara kerja di Indonesia. Selain perbedaan bahasa, etika dan sikap juga harus kalian perhatikan, mengingat Jepang masih menjunjung tinggi budaya tradisional. Jangan lupa bawa dokumen sesuai syarat agar proses screening jadi lebih mudah.

Untuk kalian yang sudah mendapat panggilan dari perusahaan untuk melakukan wawancara, tips berikut ini akan membantu. Jika wawancara berjalan dengan lancar, tentu kemungkinan untuk bergabung dan bekerja di perusahaan tersebut ikut besar.

Persiapan Menjelang Wawancara Kerja

Wawancara kerja di Jepang

Kemampuan Bahasa Jepang

Karena bekerja di Jepang, kemampuan bahasa Jepang yang kalian miliki juga harus baik. Meski perusahaan internasional, biasanya kalian akan tetap menggunakan bahasa Jepang untuk melakukan wawancara. Tidak harus fasih, usahakan untuk tak terbata-bata dan gunakan kata-kata yang sopan.

Kalau kalian ingin mendapat nilai lebih, bisa belajar lebih dulu mengenai perusahaan dan posisi yang dilamar. Dengan cara ini kalian bisa menunjukkan keseriusan ketika untuk bekerja di perusahaan tersebut. Kalian bisa mencari informasi di internet atau sumber yang terpercaya lainnya.

Resume dan Berkas

Banyak perusahaan yang meminta pelamar membawa CV, meskipun sudah diterima via email atau pos. Karena itu, usahakan tetap membawanya, lengkap dengan berkas resume jika memang diperlukan. Jangan merubah data di dalam CV, karena CV yang kalian bawa akan dicocokkan dengan CV yang diterima perusahaan.

Waktu

Jika kalian mendapat jadwal wawancara kerja di Jepang, usahakan untuk tak ada jadwal lain yang sama di jam dan hari tersebut. Sebaiknya agendakan hari tersebut untuk wawancara saja. Kalau memang ada acara lain, usahakan ada jeda yang cukup, sehingga kalian tak merasa gelisah ketika sedang melakukan wawancara.

Pakaian

Meski tak ada aturan yang pasti mengenai penggunaan pakaian, ada semacam aturan tak tertulis mengenai pakaian ketika berangkat wawancara. Pakaian menjadi kesan pertama seseorang, karena itu rencanakan dengan baik pakaian yang ingin kalian gunakan.

Belakangan sudah banyak perusahaan yang memperbolehkan karyawannya menggunakan gaya kasual untuk bekerja. Namun beberapa yang lain masih mengharuskan karyawannya menggunakan office look. Pakaian untuk wawancara tak harus mahal, tapi pastikan pakaian tersebut bersih, wangi dan rapi.

Etika Penting Ketika Wawancara Kerja di Jepang

blank

Jangan Datang Terlambat atau Terlalu Cepat

Datang tepat waktu adalah manner yang paling dasar, jadi pastikan kalian melakukannya saat wawancara kerja di Jepang. Jangan datang terlambat ketika wawancara, tapi jangan pula datang terlalu awal. Umumnya kalian bisa pergi ke meja resepsionis untuk mengonfirmasi jadwal wawancara 10 menit sebelum mulai.

Berikan Salam dengan Baik

Setiap orang pasti gugup ketika wawancara, ada yang tiba-tiba suaranya naik, artikulasinya kacau, hingga pandangan yang tidak fokus. Biasanya pewawancara akan maklum, namun usahakan untuk tak membuatnya jadi lebih buruk.

Buat tubuh rileks dan tidak tegang, control diri dengan baik sehingga tidak memberikan kesan buruk ketika wawancara. Jika suara kalian kecil dan tak melakukan eye contact dengan baik, pewawancara akan meragukan motivasi kalian. Perlihatkan ekspresi yang cerah dan bersemangat, jangan lupa untuk tetap berlaku sopan.

Perhatikan Pakaian

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pakaian ketika wawancara kerja di Jepang haus rapi, bersih dan sesuai. Jangan sampai mendapat poin minus hanya karena rambut yang acak-acakan, kemeja dan jas yang kusut, atau sepatu yang kotor.

Kalau kalian wawancara kerja di musim panas, perhatikan bau badan, jangan sampai tercium aroma yang tak sedap, mengingat suhu udara yang panas. Gunakan deodorant atau parfum secukupnya, sehingga kesan pertama kalian makin baik di mata pewawancara.

Buat Kesan yang Natural

Di Jepang ada istilah untuk gerakan yang mencurigakan dan berulang. Misalnya binsyoburi, yang artinya menggoyangkan atau menggetarkan kaki ketika sedang tidak tenang. Ada pula binyoyusuri, yang artinya gerakan menyentuh wajah atau rambut. Kedua gerakan tersebut tak memberikan kesan baik, sehingga harus kalian hindari ketika melakukan wawancara.

Kebiasaan Bicara yang Buruk

Penggunaan bahasa Jepang penting dalam pekerjaan. Karena itulah ketika wawancara kerja di Jepang, ada banyak aspek yang diperhatikan oleh pewawancara. Misalnya penggunaan kosa kata dan susunan kata yang benar. Usahakan untuk selalu menggunakan –desu atau –masu, jangan memanjangkan akhir kalimat dan hindari berbicara gaya santai.

Etika Masuk dan Keluar Ruangan

Wawancara kerja di Jepang

Masuk dan keluar ruangan wawancara kerja di Jepang ternyata sudah masuk dalam kriteria penilaian tim wawancara. Pada bagian ini, kesopanan kalian akan dinilai, berikut etika penting yang harus kalian tahu ketika masuk dan keluar ruangan.

Masuk Ruangan

  • Ketika nama kalian dipanggil, ketuk pintu tiga kali secara perlahan.
  • Kalian akan mendapat jawaban ‘douzo ohairi kudasai’ yang artinya silakan masuk. Sebelum masuk, ucapkan kata ‘shitsurei itashimasu’ yang artinya permisi, buka pintu dan masukklah ke dalam ruangan.
  • Setelah masuk, tutup pintu terlebih dahulu. Balikkan tubuh untuk menutup pintu, jangan menggunakan sebelah tangan.
  • Berdiri di samping kursi, kemudian katakan ‘honjitsu wa o jikan o itadaki, arigato gozaimasu’ yang artinya terima kasih atas waktu yang diberikan. Lanjutkan dengan melakukan perkenalan diri.
  • Kalian bisa duduk ketika pewawancara sudah mengatakan ‘osuwari kudasai’ yang artinya silahkan duduk.

Keluar Ruangan

  • Ketika pewawancara mengatakan wawancara selesai, kalian boleh mempersiapkan diri untuk keluar ruangan. Katakan ‘honjitsu ojikan wo itadaki arigatou gozaimashita’ yang artinya terima kasih atas waktu yang di berikan, sembari membungkukan badan.
  • Berdirilah, kemudian bungkukkan tubuh, katakan terima kasih sekali lagi di sebelah kursi.
  • Berjalanlah ke pintu, menghadaplah ke pewawancara dan katakan ‘shitsurei shimasu’ yang artinya permisi. Jangan lupa tutup pintu dengan lembut.
  • Segera tinggalkan ruangan, usahakan jangan menyalakan smartphone, makan atau minum. Kalian bisa berjalan ke luar pintu gedung dengan sopan.

Contoh Ungkapan Saat Wawancara Kerja di Jepang

Wawancara kerja di Jepang

Anata ga Dare Dearu Ka o Oshiete Kudasai

Ungkapan kalimat tersebut adalah, ‘tolong ceritakan siapa diri Anda?’. Kalian bisa memberikan jawaban yang berhubungan dengan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan aktivitas. Menyebutkan organisasi yang diikuti, seminar, hingga kegiatan magang juga bisa kalian lakukan. Pastikan penjelasan yang kalian katakan berhubungan dengan posisi yang kalian lamar.

Naze Anata wa Kono Kaisha de Hatarakitaidesu ka?

Pertanyaan ini berarti, ‘mengapa Anda memilih bekerja di perusahaan ini?”. Kalian bisa memberikan penjelasan, bahwa skill yang kalian miliki sesuai dengan posisi di perusahaan tersebut. Jelaskan pula kontribusi yang akan kalian berikan, yakinkan bahwa kalian adalah kandidat terbaik untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Anata no Shigao de no Keiken ni Tsuite Oshietekudasai

Arti dari pertanyaan wawancara kerja di Jepang ini adalah ‘tolong ceritakan pengalaman kerja Anda’. Jika pewawancara menanyakan hal ini, kemungkinan besar mereka mulai tertarik pada kalian. Untuk menjawabnya, kalian bisa menjelaskan secara detail apa saja hal yang pernah kalian lakukan. Tetap rendah hati dan berlaku sopan ya.

Nan o Kongo 5-nenkan de Tassei Shitaidesu ka?

Kurang lebih arti dari pertanyaan tersebut adalah ‘apa yang akan Anda lakukan 5 tahun mendatang?”. Ini pertanyaan yang fleksibel, kadang pewawancara menanyakan 3, 5, atau 1 tahun mendatang. Kalian bisa mengatakan apa yang ingin kalian capai di masa depan, namun jangan terkesan memanfaatkan perusahaan. Biasanya si pewawancara ingin tahu pola pikir dan rencana yang kalian miliki.

Tahapan Lain Ketika Melamar Kerja di Jepang

blank

Tak dapat dipungkiri, wawancara kerja di Jepang hanya satu dari rangkaian tahap pencarian kerja. Tiap perusahaan punya rangkaian penerimaan karyawan baru yang berbeda. Ada tahapan lain yang mungkin akan kalian lewati selama mencari kerja, antara lain:

Tes Tertulis

Tes ini akan menguji keterampilan kalian dalam matematika, pengetahuan kanji, hingga psikologi. Umumnya perusahaan akan membedakan tes tertulis untuk warga Jepang dan warga asing, apalagi jika perusahaan tersebut go international.

Namun tak jarang ada pula perusahaan yang menyamaratakan soal untuk orang asing dan orang Jepang. Pertanyaannya tak terlalu sulit kok, sudah banyak orang asing yang lolos tes tertulis sekali coba. Tentunya tetap harus ada persiapan yang matang ya.

Wawancara HRD

Wawancara kerja di Jepang tak hanya dengan tim pewawancara yang sudah perusahaan sediakan. Kadang kala kalian juga harus melakukan tahap wawancara dengan HRD, wawancara kedua ini akan lebih dalam dibandingkan dengan wawancara sebelumnya.

Di bagian ini pertanyaan yang sering muncul adalah pendidikan yang sudah kalian tempuh, hobi, hingga pengalaman kerja yang kalian miliki. Kalian juga akan membicarakan rencana hidup, tunjangan, hingga rencana perusahaan untuk ke depannya.

Wawancara Akhir

Jangan mengira wawancara HRD adalah wawancara kerja di Jepang yang paling akhir. Setelah kalian lolos di wawancara tersebut, kalian akan melakukan wawancara akhir. Tahapan inilah yang akan menentukan kalian diterima atau tidak.

Wawancara ini dilakukan bersama 3 – 5 orang bersaman, pertanyaannya seputar latar belakang diri, pengalaman kerja, hingga keseriusan niat. Durasi wawanaranya kurang dari satu jam, di bagian ini kalian harus meyakinkan pewawancara bahwa mereka memilih kandidat yang tepat.

Pernyataan Diterima

Pengumuman seseorang diterima bekerja disebut dengan naitei, jika kalian diterima bekerja kalian akan mendapat surat bertuliskan naite tsuchiyo, yang artinya surat keterangan penerimaan. Kalian kan mendapat pengumuan naitei tujuh hari setelah melakukan wawancara akhir.

Ada dua cara mengirimkan naitei, bisa lewat pos, bisa juga lewat email. Dalam surat tersebut, kalian akan mendapat informasi mengenai rincian pekerjaan, tanda tangan kontrak, hingga dokumen pelengkap yang harus kalian siapkan.

Cara Bekerja di Jepang

Ada banyak cara bekerja di Jepang, umumnya kalian bisa menggunakan program pemerintah atau menggunakan program swasta. Dua-duanya tentu punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, jadi kalian harus memperhatikan tiap syaratnya secara detail.

Pilihan pekerjaan yang diberikan biasanya disesuaikan dengan kemampuan bahasa Jepang dan keahlian yang dimiliki. Makin lancar kalian berbahasa Jepang, kemungkinan kalian bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Untuk mengetahui kemampuan bahasa Jepang kalian, kalian bisa mengikuti tes bahasa Jepang resmi.

Dengan tahu rangkaian wawancara kerja di Jepang, kalian tak gugup lagi kan untuk datang ketika wawancara nanti? Jika mempersiapkan diri dengan baik, kegiatan wawancara tentu akan berlangsung dengan lancar. Semoga kalian diterima di perusahaan yang kalian incar ya!