Apakah kamu pernah mendengar panggilan dalam bahasa Jepang seperti san, kun, chan, sama, dan dono di anime atau manga? Kalau pernah, mungkin kamu paham sekilas bagaimana cara menggunakan kelima kata tersebut. Akan tetapi, tahukah kamu kalau setiap kata di atas merupakan panggilan untuk seseorang dan memiliki ketentuan masing-masing? Untuk itulah kamu perlu mengenal beberapa jenis panggilan agar tidak salah kaprah. Kalau sembarangan, kamu bisa dinilai tidak sopan, lho!
Fungsi Kata / Akhiran Panggilan Dalam Bahasa Jepang
Salah satu budaya orang Jepang adalah menjunjung tinggi nilai kehormatan. Salah satu cara penerapannya adalah dengan menyisipkan gelar ketika memanggil nama seseorang. Fungsinya adalah sebagai bentuk sikap sopan dalam berbicara terhadap orang lain yang memiliki kedudukan tertentu. Contohnya adalah:
- Akhiran –san
- Akhiran –kun
- Akhiran –chan
- Akhiran –sama
- Akhiran –dono
Fungsi dan Penggunaan Panggilan –San
Panggilan dalam bahasa Jepang dengan akhiran –san digunakan ketika kamu memanggil seseorang yang masih terbilang baru, belum terlalu kenal / dekat. Saat kamu menggunakan akhiran –san, kamu akan terdengar lebih sopan. Aman digunakan di saat kapan pun, untuk siapa pun.
Contoh pengunaan:
- Akita-san wa Nihonjin desu ka? => Apakah Akita orang Jepang?
- Onee-san / Onii-san , kamera o katte kudasai => Kakak, tolong belikan saya kamera
Fungsi dan Penggunaan Panggilan –Kun
Panggilan dengan akhiran –kun ditujukan kepada anak laki-laki yang sudah cukup akrab. Jadi, kamu tidak bisa sembarang memanggil dengan panggilan –kun jika baru kenal. Dalam bahasa Jepang, kamu bisa menuliskan panggilan ini menggunakan kanji 君 tepat setelah namanya.
Contoh penggunaan:
- Shirou-kun wa Rin no koto suki desu ka? => Apakah Shirou suka sama Rin?
- Minato-kun to Kushina wa tada no tomodachi => Minato dan Kushina hanya berteman
Fungsi dan Penggunaan Panggilan –Chan
Panggilan dalam bahasa Jepang yang satu ini cukup popular karena penggunaanya cukup masif di sosial media. Ada beberapa orang yang menjadikannya candaan hingga nama akun sosmednya. Dalam konteks panggilan di bahasa Jepang, akhiran –chan ditujukan pada beberapa kondisi.
- Anak kecil
- Perempuan yang lucu, manis, atau cantik
- Seseorang yang bersifat seperti anak kecil
Contoh penggunaan:
- Yukina-chan wa tottemo kawaii desu yo ne => Yukina lucu banget, ya!
- Marin-chan, ano o oboete imasu ka? => Marin, apakah kamu ingat hari itu?
Fungsi dan Penggunaan Panggilan –Sama
Panggilan dalam bahasa Jepang selanjutnya adalah dengan menggunakan akhiran –sama. Panggilan ini lebih ditujukan untuk kepada atasan atau seseorang yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Jika ditranslate menjadi bahasa Indonesia, kurang lebihnya adalah seperti Tuan atau sejenisnya. Untuk penulisan, kamu bisa memakai kanji 様 setelah namanya.
Contoh penggunaan:
- Negai ga Kanaimashita, Sasuke-sama => Harapanmu telah terkabul, Tuan Sasuke
- Irrashaimase, goshujin-sama => Selamat datang, Tuan!
Fungsi dan Penggunaan Panggilan –Dono
Panggilan –dono kerap disamakan dengan –sama dalam penggunaannya. Memang, kurang lebihnya sama. Akan tetapi, -dono secara harfiah lebih memiliki arti sebagai “My Lord” dalam bahasa Inggris. Panggilan ini jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kecuali untuk beberapa event saja. Contohnya adalah saat upacara minum teh atau ketika serah terima penghargaan / sertifikat.
Terkadang juga digunakan kepada orang tua / sepantarnya. Beberapa anime dengan konsep kerajaan biasanya menerapkan panggilan ini.
Itulah penjelasan tentang mengenal panggilan dalam bahasa Jepang beserta contohnya. Dari sini, kamu bisa memahami bagaimana cara menggunakan kata –san, -kun, -chan, -sama, dan –dono. Jadi, jangan salah lagi dalam menerapkannya, ya!