Manga Homunculus merupakan manga dengan tema psikologikal yang tak begitu banyak dibicarakan. Namun adaptasinya menjadi serial TV membuat manga ini kembali mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Kalau kalian tertarik untuk membaca manga ini tapi masih maju – mundur karena ragu, review singkat ini akan membantu. Untuk kalian yang mengharapkan cerita gila dan sedikit bumbu okultisme, ini bisa jadi bacaan yang seru.
Review Manga Homunculus: Sinopsis
Homunculuss mengisahkan kehidupan Susume Nakoshi, seorang pria berumur 34 tahun yang kaya raya. Suatu hari ia berkeinginan untuk mengambil liburan supaya bisa memahami dirinya lebih dalam, akhirnya ia pun berniat untuk hidup seperti gelandangan.
Namun karena sudah pernah merasakan hidup nyaman, pergantian stage hidup ini tak bisa dilalui oleh Nakoshi dengan mudah. Agar tak terlalu sulit, akhirnya ia pun memilih tinggal di dalam mobilnya. Dengan tinggal dalam mobil, ia pun bisa hidup antara menjadi gelandangan dan jadi manusia ‘normal’.
Karena tak punya banyak uang, Nakoshi menerima tawaran seorang dokter bernama Manabu Ito. Ito menawarkan uang dalam jumlah besar agar Nakoshi mau menjadi subjek percobaan dimana ia harus mau batok kepalanya dilubangi.
Tak punya banyak pilihan, Nakoshi menerima tawaran tersebut. Awalnya memang tak ada yang berubah dalam hidupnya, namun semua berubah ketika suatu hari ia mampu melihat homunculus dalam diri tiap orang.
Kisah manga Homunculuss kemudian berlanjut untuk melihat bagaimana kehidupan Nakoshi mulai berubah karena kemampuan tersebut. Apalagi setelah tahu homunculus yang ia lihat ternyata punya makna tertentu.
Bebas Sensor, Bahkan Menyentuh Hal yang Tabu
Aspek yang membuat manga ini mempesona adalah kebebasannya dalam mengkesplorasi premis dan plot cerita. Homunculus yang Nakoshi lihat merupakan jiwa manusia yang hampa dalam kehidupan modern saat ini. Ini karena kebanyakan orang sudah hidup dengan uang sebagai pusatnya.
Manga ini juga memperlihatkan keinginan terdalam tiap manusia, ketakutan, dan berbagai hal-hal tabu lainnya. Sesuai demografinya yang khusus untuk pembaca seinen, manga ini juga tak menyensor apapun, bahkan topik dan adegan gore. Jadi jika kalian gampang jijik dengan keinginan seksual yang aneh, baiknya mempertimbangkan ulang untuk membacanya.
Dalam manga Homunculus kalian akan menemukan berbagai adegan pemerkosaan, gay, cross-dressing, bahkan hal-hal lain yang mungkin tak kalian bayangkan bisa hadir dalam manga. Melihat bagaimana hal-hal terdalam manusia terpampang begitu nyata akan membuat pembaca mendapatkan insight dan pemahaman berbeda.
Review Manga Homunculus: Art dan Grafis yang Mendukung
Meski review manga Homunculus biasanya hanya berfokus pada plot dan premisnya saja, sayang jika tak membicarakan art dan grafis dari manga ini. Style art dari manga ini terlihat serasi dengan tema yang diangkat. Beberapa adegan memperlihatkan adegan dan ekspresi close-up untuk membantu pembaca hanyut dalam cerita.
Antara Nyata atau Fana
Sepanjang membaca, kalian akan mulai berpikir mengenai nasib dari Nakoshi. Apakah ia mampu hidup selamanya seperti itu atau ia mulai kembali meminta Ito menyembuhkannya. Dalam beberapa bagian, pembaca sendiri akan kesulitan menentukan konklusi cerita karena harus memilah mana yang hanya halusinasi Nakoshi dan mana yang sebenarnya terjadi.
Inilah yang akhirnya menjadi kekurangan dari manga ini. Bila kalian membaca manga hanya untuk senang-senang, baiknya pikirkan lagi untuk membaca Homunculus. Kalian akan berpikir keras untuk mengikuti plot dan menyelesaikannya sampai halaman terakhir.
Meski begitu, manga ini tetap bisa jadi bacaan yang intens untuk kalian yang ingin mendapatkan insight baru. Semoga review manga Homunculus ini membuat kalian tertarik untuk membaca manganya.