Musim semi di Jepang umumnya menghasilkan anime dengan tema yang khas, bisa romansa atau school-life. Namun hal yang berbeda bisa kalian temukan pada Kakushigoto, anime yang mengisahkan kehidupan ayah-anak. Kali ini review anime Kakushigoto akan mengisi rubrik review.
Secara umum, Kakushigoto merupakan anime buatan Ajia-Do yang diadaptasi dengan manga berjudul sama. Memiliki tema komedi, slice of life, kultur otaku dan humor gag, Kakushigoto sukses membawakan cerita yang menarik.
Sinopsis Kakushigoto
Kakushigoto mengisahkan Kakushi Gotou, seorang duda yang tinggal dengan anaknya. Sebagai single parent, Gotou memiliki pekerjaan sebagai pembuat manga. Karena satu dua hal, Gotou merahasiakan pekerjaan tersebut pada anaknya, Hime, yang berusia 10 tahun.
Kakushigoto sendiri merupakan permainan kata dalam bahasa Jepang. Kakushigoto bisa berarti ‘pekerjaan rahasia’, ‘pekerjaan menggambar’ dan nama dari tokoh utama seri ini, Kakushi Gotou, dengan kanji yang berbeda.
Dengan premis yang sederhana, ternyata Kakushigoto membawakan cerita yang segar. Rilis dengan 12 epsiode, Kakushigoto membawakan plot cerita yang penuh humor, sedikit depresif, dan memberikan gambaran bagaimana mangaka di Jepang bekerja.
Teknis Grafis
Review anime Kakushigoto tak akan lengkap jika tak membahas urusan grafis. Sebagai studio, Ajia-Do sudah bekerja dengan baik memberikan visual yang minimalis dan sederhana.
Berbeda dengan grafis anime masa kini yang detail dengan warna kompleks, Kakushigoto hadir dengan grafis sederhana. Kalau kalian sudah jadi animelovers dalam jangka waktu lama, kalian bisa melihat kalau grafisnya mirip dengan anime jadul awal 2000-an.
Warna-warna yang ada di anime ini cukup halus, namun memberikan kesan kelam dan pudar. Ini terlihat dengan desain karakter yang apa adanya, hanya memiliki satu warna saja tanpa ada layering.
Seiyuu, Soundtrack, Opening dan Ending Song
Beralih ke bagian direksi suara, bagian review anime Kakushigoto bagian ini cukup unggul. Pengisi suaranya adalah para veteran seiyuu yang sudah berpengalaman, tidak heran setiap karakter terlihat hidup.
Beberapa pengisi suara senior yang ada di anime ini adalah Kamiya Hirosi (Levi, Akashi Seijuuro) yang menjadi Kakushi Goto, Takahashi Rie (Megumin, Emilia) sebagai Hime, hingga Hanae Natsuki (Kaneki Ken, Kamado Tanjiro) sebagai Tomaruin Satsuki.
Backsound anime terdengar cukup baik, membuat tiap adengan makin nyata. Sedangkan untuk opening-ending song, anime ini cukup apik membawakan lagu Kimi wa Tennenshoku Eichii Ootaki sebagai ending song. Lagu tersebut adalah lagu lawas yang rilis di tahun 1981 dengan makna yang mandalam.
Review Anime Kakushigoto: Plot dan Perkembangan Cerita
Kakushigoto menyita perhatian penonton di musim semi 2020 dengan penceritaan yang menarik. Terdapat dua MC dalam anime ini, yakni Gotou, yang akan menceritakan masa lalu dan Hime, yang akan menceritakan masa depan.
Dua POV dalam satu anime masih jarang ditemui, namun Kakushigoto dapat membawakannya secara sempurna. Apalagi kedua POV tersebut cukup kontras dengan Gotou yang optimistik dan Hime yang cenderung pesimis.
Meski mendapatkan pujian berkat plotnya, bukan berarti Kakushigoto tak memiliki kekurangan. Beberapa karakter tak mendapatkan jatah pengembangan cerita, sehingga terkesan ditinggalkan begitu saja. Tapi fokusnya tetap ada di Hime dan Gotou, yang masih cukup bisa dimaklumi.
Kalau kalian ingin menonton anime komedi dengan plot yang realistis, review anime Kakushigoto ini semoga bisa membantu. Anime ini tak hanya mengajarkan mengenai kehidupan single parent dalam membesarkan anak, namun juga kerasnya kehidupan mangaka di Jepng.