Mengenal Sejarah dan 2 Jenis Sensu, Kipas Tradisional Jepang

Mengenal Sejarah dan 2 Jenis Sensu, Kipas Tradisional Jepang

Musim panas erat kaitannya dengan suhu tinggi, cuaca terik, dan sinar matahari yang menyengat kulit. Kamu pasti pernah merasakan malas keluar rumah karena cuaca sedang terik, tetapi terpaksa harus berada di luar ruangan karena suatu urusan. Sebelum adanya kipas angin portabel, pilihan untuk mengurangi panas hanya dengan menggunakan kipas tangan. Ada banyak jenis kipas tangan dari berbagai negara, salah satunya adalah kipas tradisional Jepang.

Kipas tangan mudah dalam penggunaan, penyimpanan, dan ramah energi karena menggunakan energi manusia. Di Jepang, kipas tangan sudah populer sejak lama. Kipas tangan di Jepang dikenal dengan nama sensu. Menariknya, Jepang tidak hanya melihat sensu sebagai alat untuk pendingin saja tapi juga sebuah karya seni. 

Sensu bahkan populer hingga keluar negara Jepang. Maka dari itu, sensu merupakan budaya jepang yang menarik untuk jadi wawasan tambahan. Banyak aspek yang membuat sensu terkenal hingga ke luar negeri dan masih aktif pemakaiannya hingga saat ini. Berikut merupakan fakta menarik dari sensu kipas tradisional jepang.

Sejarah Sensu

blank

Sensu merupakan budaya dalam bentuk benda kipas tangan lipat sehingga memudahkan dalam segi penyimpanan dan kegunaan. Sensu menjadi kipas tradisional jepang yang populer karena keunikannya. Lukisan indah yang ada ketika membuka kipas menjadi pemikat utama bagi banyak orang untuk memilikinya.  

Pada 1200 tahun silam, kipas kayu atau hiougi berhasil muncul ke dunia. Awalnya, hiougi hanya kekaisaran atau bangsawan Jepang yang boleh memakai hiougi. Ketika zaman Muromachi (1336-1573), kertas menjadi populer di kalangan masyarakat setempat. Setelah penggunaan kertas menjadi populer, bahan ini kemudian mulai banyak orang pakai untuk membuat rangka kipas. 

Inovasi inilah yang orang sebut sebagai sensu. Pada abad ke-17, sensu menjadi populer hingga ke luar negara. Kipas tradisional Jepang ini kemudian mengalami modifikasi agar lebih berkembang di negara tujuan. Contohnya adalah dengan menambahkan bulu dan sutera untuk segi kemewahannya. Kipas tangan modifikasi inilah yang populer di kalangan selir Istana France Louis.

Sensu, Kunci Sukses Pertunjukkan Kesenian Tradisional Jepang

blank

Sensu di jepang juga memiliki fungsi lain, yaitu berguna untuk mengungkapkan keinginan atau perasaan tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun. Contohnya ketika akan memberi isyarat dan menjaga tempo musik. 

Kipas ini merupakan kunci pada kesenian tradisional seperti kabuki dan noh. Pada kabuki, sensu berpasangan dengan kostum karakter di cerita. Desain kipas tradisional Jepang yang beraneka ragam warna dan coraknya, membuat pertunjukkan lebih menarik. 

Daya tarik utama pertunjukkan ini adalah ketika proses penutupan sensu. Kamu dapat melihat bentuk ramping dari kipas dan memperhatikan desain yang elegan ketika terbuka.

Jenis Sensu Sebagai Kipas Tradisional Jepang

kipas tradisional jepang

Kipas tradisional jepang terbagi menjadi 2 macam, yaitu Kyo Sensu dan Edo Sensu. Sensu yang berasal dari Kyoto bernama Kyo Sensu. Pada pertengahan zaman Edo (1688-1704), para pengrajin sensu di Kyoto pindah ke daerah Asakusa di Tokyo dan mulai menjual kipas buatan mereka di Kuil Sensoji. 

Sensu pada masa di Tokyo bernama Edo Sensu. Kyo Sensu memiliki ciri visual yang elegan dan tradisional. Sedangkan Edo Sensu desainnya mengikuti tren budaya Edo dan semua kalangan bisa memakainya. 

Pembuatan Kyo Sensu memiliki tahap yang lebih banyak daripada Edo Sensu. Kyo Sensu memiliki total 87 tahapan dalam proses pembuatannya. Sedangkan Edo Sensu hanya terdiri dari 30 tahapan selama proses pembuatan. 

Demikian artikel mengenal sensu sebagai kipas tradisional Jepang. Sensu juga budaya jepang yang populer baik bagi kalangan bangsawan maupun masyarakat umum. Baik Kyo Sensu maupun Edo Sensu, keduanya memiliki keunikan masing-masing berdasarkan zaman jenis sensu itu muncul.