Fans Kecewa, Anggap Ending Tokyo Revengers Buru-Buru

Fans Kecewa, Anggap Ending Tokyo Revengers Buru-Buru

Ending Tokyo Revengers memang sudah di depan mata. Chapter 277-nya baru saja rilis dan banyak penggemar yang mulai berkomentar mengenai masalah tersebut. Sayangnya kebanyakan dari mereka merasa ending tersebut mengecewakan.

Fans menganggap ending yang Ken Wakui buat untuk seri tersebut tak sesuai dengan world building yang ia bangun. Selain membandingkan dengan mangaka lain seperti Eiichiro Oda dan Yuki Tabata yang dianggap punya tekhnik writing yang baik, beberapa fans mengatakan bahwa Tokyo Ravengers jadi salah satu manga terburuk yang pernah mereka baca.

Apa yang Terjadi di Chapter 277?

ending Tokyo Revengers

Di chapter 277 lalu, kalian bisa melihat bahwa Mikey dan Takemichi berhasil melakukan lompatan waktu. Setelah keduanya sadar, mereka mengatakan bahwa hal tersebut adalah keajaiban, apalagi setelah berhasil bertemu dengan teman-teman mereka yang sudah mati.

Shinichiro, Baji, Sanzu bahkan Emma memang hidup kembali di timeline ini. Mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, Mikey dan Takemichi berdiskusi mengenai tujuan mereka. Di beberapa panel manga tersebut, kalian akan melihat berbagai scene ‘penting’ berubah berkat Takemichi dan Mikey.

Salah satunya adalah formasi dari Toman, yang kini Takemichi juga menjadi salah satu bagiannya. Karena Takemichi masuk ke dalam Toman, maka berbagai insiden ‘mengkhawatirkan’ berhasil mereka cegah. Bahkan antagonis seri ini, Kisaki Tetta, berhasil Takemichi buat sebagai temannya dan masuk ke dalam Toman.

Member utama dari Toman juga mendapat penjelasan dari Wakui dalam chapter ini. Walau cukup sukses dan punya banyak anggota, sekaligus mampu mencegah kejadian berbahaya, Takemichi dan Mikey akhirnya membubarkan Toman.

Reaksi Fans Atas Ending Tokyo Revengers

blank

Setelah mengetahui ending Tokyo Revengers, banyak fans yang murka dan mengungkapkan kekesalannya di media sosial. Apalagi chapter 277 menjadi penutup dari seri Tokyo Revengers yang terkenal punya plot twist dan story line yang baik sebelumnya.

Tak hanya kesal pada Wakui sebagai mangaka dan illustrator, fans juga kesal dengan tekhnik penceritaan dan pemilihan ending yang Wakui buat. Kebanyakan dari fans menyadari bahwa berbagai masalah yang terjadi sepanjang seri, berhasil selesai hanya karena Takemichi dan Mikey berteman.

Fans juga melihat masalah internal yang tiap karakter alami sepanjang seri, seperti keluarga broken home hingga insiden domestik, nyaris beres hanya karena bertemannya Takemichi dan Mikey. Padahal masalah yang tiap karakter alami membentuk sifat dan pola pikir mereka.

Belum lagi di timeline tersebut Takemichi dan Mikey hanya anak-anak yang usianya 12-13 tahun. Terlihat aneh jika mereka memang berhasil menyelesaikan berbagai masalah dengan modal ‘persahabatan’. Walaupun memang membawakan cerita fiksi, namun pendekatan yang Tokyo Revengers sepanjang seri adalah mengangkat masalah serius di dunia nyata. Tak heran fans kecewa dengan resolusi serta penyelesaian yang Wakui tawarkan.

Masih banyak masalah yang Tokyo Revengers miliki, terutama di bagian ending, mulai dari misteri yang belum terungkap hingga penyelesaian yang terkesan terburu-buru. Ada anggapan bahwa ending ini bukan dari Wakui, melainkan paksaan dari pihak penerbit, namun tak ada bukti mengenai tuduhan tersebut.

Terlepas dari apa yang terjadi, Ken Wakui sebagai kreator dari seri ini tentu ingin memberikan yang terbaik untuk penggemar. Happy ending memang bukan suatu yang buruk, namun ketika dibawakan dengan kesan ‘terpaksa’ tentu bukan jadi hal yang baik.

Bagaimana, apakah kalian juga menggangap bahwa ending Tokyo Revengers memang seburuk itu? Atau kalian puas dengan ending yang Wakui tawarkan?