Mengenal Budaya Bento Jepang yang Menyehatkan

Mengenal Budaya Bento Jepang yang Menyehatkan

Budaya bento Jepang sekarang sudah mendunia. Kotak bekal cantik dengan isian makanan sehat rasanya identik dengan budaya Jepang. Kalian pun akan sering melihat seseorang membawa bento ke kantor atau sekolah, baik di dalam anime atau di kehidupan yang sebenarnya.

Menariknya, kini ada pula box bento khusus untuk mereka yang tak sempat menyiapkan makan sendiri. Kalian bisa menemukannya di supermarket atau konbini dengan harga yang terjangkau. Yuk kenali lebih jauh mengenai budaya bento di Jepang dan bagaimana perkembangannya sekarang.

Bagaimana Sejarah Budaya Bento Jepang?

Budaya bento Jepang

Sekitar tahun 1500-1600-an di Jepang, warga lokal sering membawa makanan dalam kotak kayu sebagai santapan ketika bepergian. Kebiasaan ini biasanya dilakukan ketika melakukan hanami atau acara minum teh. Di zaman Edo, kebiasaan ini makin meluas dan hampir dilakukan oleh semua masyarakat Jepang.

Dalam perkembangannya, membawa bento tak hanya untuk acara minum teh atau hanami saja, banyak yang membawanya ketika bekerja, berwisata atau bersekolah. Sayangnya di Perang Dunia I, ada larangan membawa bento ke sekolah sebagai bentuk gerakan sosial.

Alasannya ada kesenjangan pada isian bento, mereka yang lahir di keluarga kaya cenderung membawa bento dengan isian mewah. Bento yang awalnya sebagai sebuah budaya, malah menjadi ajang pamer. Meski sempat mendapat kritik, di akhir perang Dunia II, budaya bento hidup kembali dengan makin banyak ibu yang membawakan bekal untuk anaknya.

Isian dalam Bento Jepang

Budaya bento Jepang

Sebenarnya tak ada aturan dalam isian bento, apalagi di masa modern ini, bento bisa kalian pilih sesuai selera. Namun jika mengikuti adat dan budaya Jepang, ada beberapa ketentuan yang bisa kalian ikuti, meski tidak wajib, yakni:

1. Persiapkan Wadah Khusus

Wadah bento biasanya berupa kotak khusus yang memang digunakan untuk menyimpan makanan, umumnya kedap udara dan ringan. Bento tradisional menggunakan kotak kayu yang dipernis, namun sekarang kalian bisa menggunakan yang dari plastik atau bahan lainnya.

2. Rasio Makanan untuk Bento

Ada ukuran rasio untuk pembuatan bento, yakni 4:3:2:1. Rinciannya 4 bagian untuk nasi, 3 bagian untuk lauk, 2 bagian untuk sayuran dan 1 bagian untuk acar. Lauk bento biasanya berisi makanan dengan kandungan protein tinggi, bisa daging atau ikan. Pun jika tak suka acar, kalian bisa menggantinya dengan makanan penutup lain.

3. Susun dengan Rapi

Keunikan dari budaya bento Jepang adalah susunannya yang menarik. Ada berbagai jenis bento, dari yang biasa hingga kyaraben yang menggemaskan. Kalian bisa menambahkan detail lain untuk membuat makanan makin sedap, misalnya dengan menambah potongan nori, keju atau daging ham.

Jenis Bento Jepang Paling Populer

Budaya bento Jepang

Perkembangan saat ini membuat jenis bento makin beragam. Untuk anak-anak, ada bento kyaraben yang lucu namun tetap praktis. Isinya adalah makanan kesukaan anak dengan susunan isian yang menyerupai karakter anime atau kartun.

Jenis lainnya adalah ekiben atau eki bento, yakni bento yang bisa kalian beli di stasiun kereta.  Isian bentonya berupa nasi dan lauk pauk khas Jepang, wadahnya juga unik, jadi kalian bisa nyaman jika ingin menikmatinya di dalam kereta. Ada pula koraku bento yang biasanya dibawa untuk piknik atau tamasya keluarga.

Itulah penjelasan mengenai budaya bento Jepang yang harus kalian tahu. Karena isiannya yang sehat, apakah kalian tertarik membuatnya sendiri? Kalian bisa mengisi bento dengan beragam lauk dan camilan kesukaan untuk membuatnya jadi tambah lezat.